"Nyale & Pasola", Tradisi Unik Kebanggaan Sumba yang Mampu Menghipnotis Mata para Pelancong

TRIBRATA NEWS SUMBA BARAT ; Hari yang dinanti tlah tiba, pagi ini Selasa (26/02/2019) Lapangan Pasola Kamara Dana, Desa Waihura, Kecamatan Wanukaka, Kabupaten Sumba Barat telah dipadati ribuan penikmat tradisi khas Sumba, Pasola. Wujud syukur karena hasil panen yang melimpah, sebagai ajang perekat jalinan persaudaraan serta bentuk pengabdian dan aklamasi ketaatan kepada sang leluhur merupakan hakikat dari digelarnya Pesta Adat Pasola ini.

Digambarkan sosok laki-laki penunggang kuda dengan membawa lembing kayu serta mengenakan atribut lengkap khas Sumba, para pemain yang terbagi menjadi dua kelompok ini bak tengah berperang di hamparan padang savana. Dilaksanakan antara bulan Februari dan Maret setiap tahunnya, pagelaran Pesta Adat Pasola yang telah mendunia ini selalu dibanjiri penikmat destinasi wisata baik lokal maupun mancanegara.

Baca Juga :

Dihadiri Gubernur NTT, Kapolres Sumba Barat Pimpin Langsung Pengamanan Ritual Pajura

Namun yang perlu diketahui, selain Pajura ada satu lagi rangkaian tradisi yang dilakukan sebelum dilaksanakan Pesta Adat Pasola. Disebut Nyale, tradisi ini merupakan upacara berburu Nyale atau cacing laut yang hidup di lubang-lubang batu karang dibawah permukaan laut. Dimana keberadaan cacing langka yang hanya keluar satu tahun sekali ini memiliki makna kesuburan bagi masyarakat Sumba.

Dan pagi ini sekitar pukul 04.30 sampai dengan 06.30 Wita, dengan dipimpin oleh para Rato Adat telah digelar Upacara Nyale di Pantai Wanukaka, yang kemudian dilanjutkan dengan Pasola Berkuda di Pantai Wanukaka. Masuk dalam Zona D, kedua giat ini mendapat pengamanan dari tim Polres Sumba Barat yang berjumlah 43 personil dengan dipimpin Kasat Binmas Iptu I Nyoman Miasa.

Menuju puncak kegiatan, sekitar pukul 10.00 Wita Pesta Adat Pasola akhirnya dimulai. Hadir pada pesta budaya yang Pasola Wanukaka, yakni Wakil Ketua MPR-RI Dr. Abdul Muhaimin Iskandar, M.Si , Staf Ahli Kepresidenan Bidang Intelijen Komjenpol Purn. Goris Mere , Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur Viktor Laiskodat bersama rombongan, Bupati dan Wakil Bupati Sumba Barat, Ketua DPRD Sumba Barat, para Pimpinan OPD Kabupaten Sumba Barat, Kapolres Sumba Barat AKBP Michael Irwan Thamsil, S.I.K. , Danramil 1613-04 Walakaka Lettu Adisan, para Caleg, para Camat se Kabupaten Sumba Barat, para Kepala Desa, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat dan para pengunjung/penonton yang berjumlah sekitar 15.000 orang.

Pesta Adat Pasola Wanukaka Tahun 2019 dibuka oleh Rato Laya Robong dan Rato Laya Pira dengan ditandai ritual adat Kajala (lantunan syair-syair adat Sumba) dan meletakkan sirih pinang di tengah Lapangan Pasola, yang kemudian para penunggang kuda melakukan atraksi saling melempar lembing kayu diikuti oleh para peserta/pemain Pasola lainnya berjumlah sekitar 100 ekor kuda. Terbagi menjadi dua kelompok, yakni Kelompok I dan Kelompok II, selama gelaran Pesta Adat Pasola Wanukaka telah dilakukan Pengamanan Terbuka maupun Pengamanan Tertutup oleh Tim Gabungan Polres Sumba Barat dan Polsek Jajaran yang berjumlah 260 personil dengan dipimpin langsung oleh Kapolres Sumba Barat AKBP Michael Irwan Thamsil, S.I.K.

Berakhir dengan aman dan tertib sekitar pukul 13.30 Wita, Pesta Adat Pasola Wanukaka yang bertajuk "Budayaku, Budayamu, Budaya Kita, Budaya Bangsa" telah berhasil menghipnotis mata para penikmatnya. (fb3G)