Jumat Curhat, Cara Polsek Wanukaka Tampung Aspirasi dan Harapan Masyarakat

Jumat Curhat, Cara Polsek Wanukaka Tampung Aspirasi dan Harapan Masyarakat
Jumat Curhat Kapolsek Wanukaka bersama masyarakat. (06/01/2023). (Dok: Pers Sek Wanukaka).

Tribratanewssumbabarat.com ~ Jajaran Kepolisian Resort Sumba Barat ini seperti tak pernah kehabisan ide untuk lebih mendekatkan diri dengan masyarakat. Setelah sebelumnya meluncurkan Aplikasi Call Center  "lapor pak Kapolres" yang merupakan aplikasi pengaduan masyarakat melalui via media sosial, kali ini ada lagi terobosan yang tak kalah menarik.

 

Ya, Program ini bertajuk, Jumat Curhat. Sebuah program kerja "Kapolari" dimana Polres Sumba Barat berserta jajaran melaksanakan pendekatan sosial kemasyarakatan untuk menampung semua keluh kesah maupun harapan masyarakat tentang kepolisian dan Kamtibmas.

 

Kapolres Sumba Barat  AKBP Anak Agung Gde Anom Wirata, S.I.K, M.H.,melalui Kapolsek Wanukaka Ipda I Made Budiarta mengatakan, keterbatasan personel kepolisian di tingkat polsek terkadang tidak dapat mengcover semua permasalahan yang demikian kompleks yang ada di tengah masyarakat.

 

Oleh sebab itu, dibutuhkan sebuah terobosan kreatif yang mampu menutup celah tersebut sekaligus sebagai media dimana polisi berperan pro aktif menjemput bola dengan menemui masyarakat secara langsung, mendengarkan dan menampung semua aspirasi untuk kemudian bersama-sama mencari soulsi terbaik sekaligus sebagai sarana sosialisasi dan edukasi bagi masyarakat.

“Iya betul, Jumat Curhat hari ini kita gelar di kampung Weigali di Desa Taramanu Kecamatan Wanunkaka Kabupaten Sumba Barat. Bersilaturahmi dengan masyarakat dan toko adat kampung Weigelo.” Ujar Ipda Made kepada Humas Polres Sumba Barat. 

 

Ipda Made menjelaskan bahwa kegiatan Jumat Curhat bertujuan untuk lebih mendekatkan pelayanan serta mendengarkan secara langsung setiap keluh kesah, kritik dan saran maupun masukan terhadap kepolisian.

 

“Tujuannya agar situasi dan kondisi Kamtibmas di wilayah hukum Polsek Wanukaka dapat terpelihara,” tambahnya.

 

Rato Dangu, salah satu Ketua Adat kampung Weigali mengungkapkan keresahannya terkait minuman keras (Miras), ia mengatakan bahwa di seputaran lingkungan tinggalnya masih ada warga yang mengkonsumsi Miras.

 

“Saya harap Miras ini bisa di basmi, ditakutkan dapat menimbulkan keresahan terhadap warga lain,” ujarnya.

 

Hal senada disampaikan oleh Ipda Made. Ia menuturkan bahwa, dilihat dari sisi manapun Miras hanya akan berdampak buruk bagi diri sendiri dan orang lain. Baik itu dari segi kesehatan maupun keamanan, selain tidak baik bagi kesehatan badan seringkali Miras menjadi pintu utama penyebab terjadinya pelanggaran bahkan tindak pidana, ujarnya.

 

Dikesempatan tersebut Ipda Made mengatakan akan terus berupaya dan optimis terkait pemberantasan Miras di wilayah Wanukaka.

 

“Operasi penertiban Miras akan terus kami lakukan dan tingkatan. Memang tidak instan, namun kami yakin dengan kerja sama dari seluruh elemen masyarakat, lambat laun Miras akan segera teratasi,” tandasnya.

 

 

Penulis : Jamet.
Penulis : Mondy.
Editor  : Kumbara.
Editor  : Kris J.
Penanggung Jawab : Ben7.