Aksi Damai 1000 Lilin oleh Pemuda Lintas Agama Sumba Tengah Dukung TNI dan Polri Berantas Terorisme
TRIBRATA NEWS SUMBA BARAT – Polres Sumba Barat ; Aksi bom bunuh diri yang dilakukan oleh para teroris di Surabaya, Sidoarjo dan Riau menjadi duka bagi Indonesia. Menjadikan gereja dan kantor polisi sebagai sasaran, para teroris telah meledakkan sekaligus membunuh diri dan keluarganya serta orang-orang tak bersalah yang berada di sekitarnya.
Tak hanya orang dewasa baik pelaku maupun korban yang tewas pada tragedi ini, anak-anak pun turut menjadi korban aksi keji para pelaku yang notabene nya adalah orang tua mereka sendiri. Peristiwa bertubi-tubi ini pun cukup menyita perhatian segenap warga negara Indonesia, tak terkecuali Sumba.
Ikut merasakan duka mendalam akibat dari aksi keji para teroris, dimana dengan sengaja mereka meledakkan bom yang dapat membunuh dirinya dan orang-orang tak bersalah lainnya, Sabtu (19/05/2018) telah berlangsung Aksi Damai 1000 Lilin dan Doa Bersama di Lapangan Volly Kantor Kecamatan Katikutana, Desa Anakalang, Kecamatan Katikutana, Kabupaten Sumba Tengah.
Baca Juga :
Duka Surabaya, Duka Indonesia, Duka Sumba | Nyala Api Lilin Iringi Doa Bersama Seluruh Umat Beragama Sumba Untuk Saudara Kita Korban Ledakan Bom
Aksi peduli dan empati terhadap para korban serta wujud dukungan terhadap Polri dan TNI dalam memberantas terorisme di Negeri ini dilakukan oleh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Kabupaten Sumba Tengah bersama Grup OSA Sumba Tengah. Dihadiri oleh para pemuda Lintas Agama Kabupaten Sumba Tengah yang berjumlah kurang lebih 250 orang, giat yang berlangsung pada pukul 20.30 Wita ini berjalan dengan tertib dan khidmat.
Diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang kemudian dilanjutkan mengheningkan cipta dengan iringan lagu Padamu Negeri menambah tercapainya esensi daripada tujuan pelaksanaan giat malam ini. Terlebih saat pelaksanaan doa bersama dan penyalaan 1000 Lilin oleh para pemuda Lintas Agama ini makin membuat suasana menjadi syahdu dan haru biru.
Pada momentum ini Ketua Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Hendrik H. Mambabu, S. IP berkesempatan membacakan seruan Pernyataan Sikap yang terdiri dari :
- Ucapan turut berduka cita yang mendalam terhadap keluarga korban yang meninggal akibat ledakan bom bunuh diri di tiga Gereja yang berbeda di Surabaya pada tanggal 13 Mei 2018.
- Kecaman terhadap tindakan terorisme dan kekerasan atas nama apapun yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk memecah belah Persatuan Bangsa ataupun mengiring negara ini menjadi sebuah negara yang tidak lagi berdasarkan pada Pancasila.
- Desakan kepada DPRD RI dan Pemerintah agar segara mempercepat dan mengesahkan RUU Anti Terorisme sebagai Payung Hukum untuk mengatasi keberulangan peristiwa seperti ini di masa yang akan datang.
- Meminta Pemerintah Daerah dan Aparat Keamanan Kabupaten Sumba Tengah untuk melakukan penertiban data kependudukan di wilayah masing-masing guna mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
- Mengajak Lembaga Keagamaan yang ada di Kabupaten Sumba Tengah, Organisasi Pemuda Agama, Organisasi Masyarakat dan segenap lapisan masyarakat Sumba Tengah untuk selalu waspada dan siaga.
- Mengajak kepada seluruh masyarakat Sumba Tengah untuk Tidak Takut Terhadap Teror yang sedang melanda Tanah Air, serta mengajak mereka agar terus membangun jejaring keamanan guna bersama-sama mencegah aksi Terorisme yang mungkin saja akan terjadi di sekitar kita.
- Menyerukan agar masyarakat tetap tenang serta meminta Organisasi Pemuda Gereja serta umat beragama yang lain untuk selalu waspada demi menjaga keamanan dan kenyamanan seluruh umat beragama.
Berlangsung dan berjalan dengan lancar, tertib dan khidmat, Aksi Damai 1000 Lilin dan Doa Bersama ini mendapat pengamanan penuh dari Anggota Polsek Katikutana bersama Anggota Koramil Katikutana.
KAMI TIDAK TAKUT
TNI dan Polri Bersama Kami
Sumba Bersatu
Marapu, Kristen, Katholik, Islam, Hindu, Budha, Khonghucu Bergandengan Tangan
Editor : F Budiono Penulis : I Gede E. P. Kumbara Publish : Muhamad Yusuf Dokumentasi : K Korpriano Dami