Amankan Atraksi Pasola Lamboya, Kapolres Sumba Barat Terjunkan Ratusan Personel Gabungan

Amankan Atraksi Pasola Lamboya, Kapolres Sumba Barat Terjunkan Ratusan Personel Gabungan
Ritual adat Pasola di Lapangan Hobakala, Desa Patiala Bawa, Kecamatan Lamboya, Kabupaten Sumba Barat. Kamis (16/2/2023). (Dok: Hms Res SB).

Tribratanewssumbabarat.com " Atraksi Pasola merupakan agenda rutin yang tiap tahunnya dilaksanakan pada beberapa tempat di Kabupaten Sumba Barat. Pasola merupakan ritual adat budaya khas Sumba yang dilaksanakan dengan menggambarkan jiwa kesatria kaum laki-laki Sumba. Dengan menunggangi kuda dan bersenjatakan tombak yang terbuat dari rotan dan juga kayu, para kesatria Sumba saling beradu ketangkasan dengan saling melemparkan senjata mereka dalam hal ini tombak kepada lawan. Atraksi Pasola merupakan sebuah pertunjukan yang sangat dinanti oleh masyarakat Sumba serta wisatawan lokal dan mancanegara.

 

 

Pagi tadi, ritual adat Pasola yang bertempat di Lapangan Hobakala, Desa Patiala Bawa, Kecamatan Lamboya, Kabupaten Sumba Barat diawali dengan ritual Liomadongara atau yang sering disebut Nyale. Liomadongara sendiri merupakan ritual memanggil Nyale oleh para Rato adat di Pantai Kerewee, Desa Patiala Bawa, Kecamatan Lamboya yang dipimpin Rato Kedu Duka dan Rato Bawe. Kamis (16/2/23).

 

Dengan melempar sirih pinang sebagai simbol memanggil Nyale, selanjutnya para Rato mengambil Nyale secara simbolis. Nyale sendiri merupakan cacing laut yang dipercaya masyarakat sebagai simbol kemakmuran  khususnya bagi masyarakat Sumba Barat, banyaknya Nyale dipercaya dapat menggambarkan keberhasilan masyarakat dalam pertanian dan banyak hal lainnya.

 

Usai mengambil Nyale secara simbolis, selanjutnya para Rato menunggu dua ekor kuda Pamali yaitu kuda Walabaku dari kubu Malisa dan kuda Hogorakangali dari kubu Sodana di Pantai Kerewee. Setibanya kedua kuda Pamali tersebut, selanjutnya dilakukan acara penyembahan lalu dilanjutkan dengan kedua penunggang kuda saling melemparkan tombak kayu sebanyak tiga kali sebagai simbol dimulainya atraksi Pasola.

 

Selanjutnya, kedua penunggang kuda menuju Lapangan Hobakala tempat dilaksanakannya atraksi Pasola, kedatangan kedua kuda Pamali di Lapangan Hobakala tersebut sebagai tanda dimulainya atraksi Pasola. Sedangkan Rato Sodana kembali ke Kampung Sodana dengan menyusuri sepanjang Sungai Kadengar.

 

 

Kapolres Sumba Barat AKBP Anak Agung Gde Anom Wirata, S.I.K., M.H., jamin keamanan dan kenyamanan pelaksanaan atraksi Pasola dengan menerjunkan ratusan personel gabungan dari Polres Sumba Barat dan Polsek jajaran, Kodim 1613 Sumba Barat serta Brimob Kompi 2 Batalyon C Pelopor Sumba Barat, Dinas Perhubungan Kabupaten Sumba Barat dan Pol PP Kabupaten Sumba Barat. Berlansung selama hampir dua jam, atraksi Pasola berakhir pukul 11.00 Wita.

 

Usai pelaksanaan atraksi Pasola, dilaksanakan apel konsolidasi yang dipimpin langsung Kapolres Sumba Barat dan Dandim 1613 Sumba Barat. Pada apel konsolidasi, Kapolres Sumba Barat menyampaikan ucapan terima kasih atas kerja keras seluruh personel yang terlibat dalam pelaksanakan pengamanan atraksi Pasola hari ini. Meski sempat ada gesekan antar kubu yang melaksanakan atraksi Pasola, namun berkat kesigapan seluruh personel pengamanan situasi dapat kembali aman.

 

 

"Terima kasih atas kerja keras dan kesigapan dari seluruh personel pengamanan, adanya gesekan antar kubu yang sempat terjadi di lapangan dapat segera di atasi berkat kesigapan kita semua dan situasi dapat kembali aman terkendali," ujar AKBP Agung.

 

Kedepan, kata Kapolres, kita akan menghadapi atraksi Pasola di dua tempat yang berbeda, tentunya kita harus dapat menjamin keamanan, kenyamanan dan kelancaran dari pelaksanaan atraksi Pasola tersebut dengan strategi pengamanan yang lebih baik lagi.

 

 

 

Penulis : Jamet:

Penulis : Mondy;

Penulis : Kris J;

Editor  : Kumbara;

Penanggung Jawab : Ben7.