Densus 88 Antiteror Polri Telah Menangkap Tiga Tersangka Tindak Pidana Terorisme yang Menjadi Anggota Jamaah Islamiyah (JI) di Bekasi, Jawa Barat

Densus 88 Antiteror Polri Telah Menangkap Tiga Tersangka Tindak Pidana Terorisme yang Menjadi Anggota Jamaah Islamiyah (JI) di Bekasi, Jawa Barat

Tribratanewssumbabarat.com ; Jajaran kepolisian melalui Densus 88 Antiteror Polri berhasil menangkap tiga orang tersangka yang terlibat dalam pendanaan organisasi terorisme Jamaah Islamiyah (JI). Ketiganya ditangkap di wilayah Bekasi, Jawa Barat pada 16 November 2021. Diketahui, penangkapan tersebut merupakan hasil pengembangan usai ditangkapnya Amir JI, Para Wijayanto pada 29 Juni 2019 lalu. Berdasarkan pemeriksaan terhadap Para Wijayanto, diketahui tentang struktur organisasi JI, pola rekrutment, strategi dan pendanaan JI.

Ketiganya diduga berperan dalam lembaga pendanaan organisasi teroris JI, yakni Lembaga Amil Zakat Baitul Mal Abdurrahman Bin Auf (LAM BM ABA) serta LBH yang memberi advokasi terhadap terduga teroris melalui Perisai Nusantara Esa. Sebelum dilakukan penangkapan, polisi telah melakukan pendalaman terhadap upaya pendanaan organisasi teroris tersebut sejak tertangkapnya Amir JI, Para Wijayanto pada 29 Juni 2019 lalu.

Dikatakan Ramadhan, mereka merupakan pengurus dan dewan syuro Jamaah Islamiyah (JI), kemudian juga sebagai dewan syariah Lembaga Amil Zakat Baitul Mal Abdurrahman bin Auf (LAZ BM ABA) yang dikelola kelompok JI. Ujar Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan, Selasa (16/11/2021).

Selama menjalankan aksinya, masing-masing tersangka memiliki peran yang strategis dalam upaya pendanaan seluruh kegiatan terorisme. "Dalam pendanaan LAZ BM ABA, tersangka AZA sebagai Ketua Dewan Syariat LAZ BM ABA. FAO sebagai anggota Dewan Syariah LAZ BM ABA. AA sebagai inisiator pendiri Perisai yaitu badan yang dibuat untuk perbantuan hukum terhadap anggota kelompok JI yang tertangkap oleh Densus 88 sekaligus memberikan bantuan kepada keluarga dari anggota JI yang tertangkap," jelas Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Pol. Drs. Rusdi Hartono, M.Si., Rabu (17/11).